Berita

Mobil listrik pertama Hyundai di China diberi nama EO

×

Mobil listrik pertama Hyundai di China diberi nama EO

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Perusahaan patungan antara Hyundai Motor Company dan BAIC yakni Beijing Hyundai telah resmi mengumumkan peluncuran SUV listrik murni pertamanya di China dengan nama EO. 

Dilaporkan Carnewschina pada Selasa (5/8) waktu setempat, kendaraan yang sebelumnya dikenal sebagai Elexio ini dijadwalkan memasuki pasar Tiongkok pada September 2025.

Desain EO menampilkan lampu daytime running yang terinspirasi oleh konsep kristal keberuntungan, dengan angka “8” pada bentuk lampunya.

Baca juga: Hyundai perkenalkan SUV listrik baru untuk pasar China

Kendaraan ini memiliki panjang 4.615 mm, lebar 1.875 mm, dan tinggi 1.675 mm (atau 1.698 mm dengan roof rail).

Di bagian samping, EO memiliki overhang depan yang diperpendek dan jarak sumbu roda yang diperpanjang menjadi 2.750 mm, dipadukan dengan velg 20 inci.

Interior Hyundai Elexio. (ANTARA/Beijing Hyundai)

Baca juga: Hyundai ungkap interior berteknologi tinggi SUV listrik Elexio

Berdasarkan dokumen regulasi, EO akan tersedia dalam konfigurasi penggerak roda depan (FWD) dan penggerak semua roda (AWD). Versi FWD dilengkapi motor tunggal 160 kW, sementara versi AWD menambahkan motor belakang 73 kW yang menghasilkan output gabungan sebesar 233 kW (312 hp).

Kedua versi ini memiliki kecepatan tertinggi 185 km/jam.

Kendaraan ini akan menggunakan baterai lithium-iron-phosphate (LFP) yang dipasok oleh anak perusahaan BYD, FinDreams dengan perkiraan jangkauan hingga 700 km dalam kondisi CLTC.

Baca juga: Hyundai Fest 2025 beri tawaran menarik mulai diskon hingga test drive

Dalam hal kemampuan berkendara cerdas, EO akan dilengkapi dengan bantuan berkendara otomatis “Haomo.ai”, yang menawarkan dukungan tingkat L2+ untuk bantuan pengalaman berkendara.

Diketahui, perusahaan patungan ini menargetkan peluncuran lebih dari lima model listrik murni selama tiga tahun ke depan, dengan target harga antara 100.000 hingga 300.000 yuan (14.000 USD hingga 42.000 USD) atau sekitar Rp229 juta hingga Rp688 juta.

Baca juga: Hyundai sebut pabrik baterai EV HLI tetap beroperasi meski LG mundur

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

liburan ke jepang bang opang ini pun terwujud berkat hujan wild mahjong waysberhasil untung 100juta dari mahjong wins mas anto semakin yakin pakai tombol gacorslot gacor