Berita

China perketat syarat insentif, mulai 2026 PHEV harus tempuh 100 km

×

China perketat syarat insentif, mulai 2026 PHEV harus tempuh 100 km

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Tiongkok akan memperketat syarat insentif pajak untuk kendaraan ramah lingkungan atau yang mereka sebut energi baru (NEV) mulai 1 Januari 2026.

Laman Carnewschina, Sabtu, melaporkan, kebijakan ini secara khusus menargetkan kendaraan hybrid plug-in (PHEV), yang mulai tahun tersebut wajib memiliki jarak tempuh minimal 100 kilometer (dengan motor listriknya saja), agar tetap berhak mendapat pembebasan pajak pembelian kendaraan.

Pengumuman ini disampaikan oleh tiga lembaga pemerintah Tiongkok: Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan, serta Administrasi Pajak Nasional.

Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan pemerintah dengan kemajuan teknologi kendaraan listrik, sekaligus mendorong peningkatan kualitas industri otomotif Tiongkok.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok, Cui Dongshu, kebijakan ini bertujuan mendorong perusahaan otomotif untuk meningkatkan investasi dalam riset dan pengembangan, menghapus produk-produk lama yang sudah ketinggalan zaman, dan mengarahkan industri menuju pengembangan yang lebih berkualitas, bukan sekadar pertumbuhan jumlah produksi.

Baca juga: Chery menilai Indonesia masih perlu edukasi penggunaan mobil listrik

Beberapa perubahan teknis diberlakukan untuk jenis kendaraan listrik murni (BEV) dan hybrid plug-in (PHEV). Untuk mobil listrik murni, konsumsi energi tidak boleh melebihi batas baru yang tercantum dalam standar nasional GB 36980.1-2025.

Standar baru ini sekitar 11 persen lebih ketat dibanding ketentuan sebelumnya. Sementara itu, untuk mobil penumpang yang beratnya melebihi 3.500 kg, akan berlaku standar konsumsi energi khusus sesuai bobot kendaraan.

Untuk kendaraan hybrid plug-in atau PHEV, persyaratan utamanya adalah peningkatan jarak tempuh listrik minimum dari sebelumnya 43 kilometer menjadi 100 kilometer.

Selain itu, konsumsi bahan bakar juga dibatasi, yaitu tidak boleh lebih dari 70 persen dari batas standar untuk mobil berbobot di bawah 2.510 kg, dan maksimal 75 persen dari batas standar untuk mobil di atas 2.510 kg.

Konsumsi energi listrik pun dibatasi berdasarkan bobot kendaraan, agar efisiensi tetap terjaga.

Kebijakan baru ini akan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2026. Kendaraan yang sudah terdaftar dalam katalog bebas pajak sebelum 31 Desember 2025 dan memenuhi persyaratan teknis yang baru akan secara otomatis dimasukkan ke katalog tahun 2026. Namun, kendaraan yang tidak memenuhi syarat akan dihapus dari daftar.

Bagi produsen yang ingin mendaftarkan model lama yang belum memenuhi standar ke dalam daftar insentif 2026, tenggat waktu pengajuan adalah 12 Desember 2025.

Dari sisi pasar, analis memperkirakan sekitar 40 persen model PHEV yang saat ini beredar belum memenuhi persyaratan baru, khususnya soal jarak tempuh listrik minimum.

Hal ini diperkirakan akan memicu diskon besar-besaran menjelang akhir tahun untuk menghabiskan stok model yang tak lagi layak mendapatkan insentif mulai 2026 di China.

Baca juga: CATL bantah isu produksi massal baterai Solid-State 2.000 km di 2027

Baca juga: Nissan akan luncurkan Leaf EV baru di Jepang, harap dongkrak penjualan

Pewarta:
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

formasi agar modal tahan lama di mahjong wins situs gacormahjong ways berikan pecahan besar tak terhinggapemuda jakut dapat tas lv berkat mahjong winsroni anak jakut bawa cash ratusan juta maxwin mahjong wayssituasi sudah kondusif scatter mahjong wins peluang indahslot gacor